PIFA, Lokal – Aksi unjuk rasa yang tidak ujung berlarut hingga menimbulkan kericuhan, Rektor Universitas PGRI Pontianak, Firdaus, meminta DPRD Kalbar untuk menemui dan menerima aspirasi mahasiswa. Sebagaimana diketahui aksi demo telah memasuki hari ke lima sejak Rabu (27/8/25).
Hal itu ia sampaikan saat menghadiri Rapat Antisipasi Situasi Terkini bersama Forkompimda dan elemen masyarakat yang dirangkaikan dengan Doa Bersama untuk Bumi Khatulistiwa di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Senin (1/9/25).
“Melihat pengalaman saya ketika pernah memimpin demo 2004, jangan sampai ada pembiaran di DPRD. Kalau orasi dibiarkan lebih dari satu jam, akan banyak hal-hal lain yang terjadi. Maka, setelah 30 menit orasi, langsung terima perwakilan mahasiswa maupun elemen masyarakat,” ujarnya.
Pernah menjadi Presiden Mahasiswa, Firdaus meminta Ketua DPRD Kalbar mengkondisikan seluruh pimpinan fraksi untuk hadir menerima aspirasi sore ini.
“Berkorbanlah semua ketua fraksi demi keamanan Kalbar. Jangan hanya satu-dua orang anggota DPRD yang hadir, tapi pimpinan yang seharusnya turun langsung. Ini soal kualitas wakil rakyat di mata masyarakat,” tegasnya.
Ia juga menilai tuntutan mahasiswa yang menolak keputusan DPR RI, sebaiknya diteruskan secara kesatria ke pemerintah pusat, sehingga tidak menimbulkan benturan antara masyarakat dengan aparat.
Selain itu, Firdaus menyampaikan dirinya sudah mengimbau mahasiswa agar tidak bertindak anarkis.
“Saya sudah buat video imbauan agar mahasiswa tidak anarkis dan tidak merusak. Sebagai Ketua PGRI Kalbar, saya juga meminta para guru memantau anak-anaknya agar tidak ikut turun ke jalan,” katanya.
Namun, ia mengingatkan adanya potensi penyusup jika aksi dibiarkan terlalu lama.
“Tidak mungkin demo berlangsung sampai malam kalau penyampaian aspirasi ditangani cepat. Justru karena ada pembiaran, muncul penumpang gelap yang bisa memicu kericuhan,” tambahnya.
Firdaus menegaskan bahwa pergerakan mahasiswa saat ini merupakan bagian dari aspirasi nasional yang patut dihormati.
“Intinya, jangan sampai ada lagi perusakan. Insya Allah apa yang kita sepakati hari ini dapat kita laksanakan secara konkret dalam menghadapi mahasiswa, agar isu lain tidak ikut berkembang,” pungkasnya.
