Sumber : (Istimewa)
PONTIANAKINFORMASI.CO.ID, PONTIANAK – Suasana damai dan khusyuk menyelimuti peringatan Hari Tri Suci Waisak 2569 BE/2025 yang digelar umat Buddha Kalimantan Barat dalam acara Sannipata Waisak di Pontianak. Acara ini menjadi momentum penting bagi umat Buddha untuk merenungi nilai-nilai Dharma serta menyerukan pentingnya pengendalian diri, kebijaksanaan, dan perdamaian dunia. Acara berlangsung pada (06/06/2025).
Kegiatan diawali dengan pesan dari Bhiksu Lahma Shi Lian Yi yang menekankan pentingnya menjalankan ajaran Dharma sebagai landasan dalam menghadapi tantangan globalisasi.
“Dharma adalah pelita di tengah dunia yang penuh gejolak. Dengan cinta kasih, welas asih, dan disiplin diri, kita dapat menciptakan perdamaian yang berkelanjutan, dari dalam diri hingga ke tingkat global,” ungkap beliau.
Ketua panitia, Bapak Robin, melaporkan bahwa tema peringatan tahun ini yaitu “Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan, Wujudkan Perdamaian Dunia.” Lebih lanjut, beliau menyampaikan bahwa acara Sannipata Waisak tahun ini dihadiri oleh sekitar 1.300 umat Buddha, yang mayoritas berdomisili di wilayah Kubu Raya dan Pontianak.
“Kegiatan ini telah menjadi tradisi rutin umat Buddha di Kalimantan Barat. Selain puja bakti dan ritual keagamaan, kami juga mengadakan kegiatan bakti sosial untuk masyarakat umum,” ujarnya.
Dari unsur pemerintah, hadir Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Kalbar, Bapak Yanto, yang menyampaikan sambutan mewakili Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Barat. Dalam pesannya, beliau menegaskan pentingnya moderasi beragama dalam kehidupan berbangsa.
“Yang kita moderasi bukan agamanya, tetapi cara kita menjalankan agama di tengah masyarakat yang beragam. Dengan ketulusan dan kesadaran, moderasi beragama mencegah ekstremisme dan menguatkan toleransi,” tegasnya.
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Dr. H. Harisson, M.Kes, yang hadir mewakili Gubernur Kalimantan Barat.
“Kami sangat mengapresiasi kontribusi umat Buddha dalam menjaga kerukunan dan mendukung pembangunan di Kalbar. Mari kita kuatkan pengendalian diri dan kebijaksanaan untuk mewujudkan perdamaian – mulai dari diri sendiri, untuk Kalbar, Indonesia, dan dunia,” katanya.
Sebagai penutup, acara Sannipata Waisak ditutup dengan ritual doa bersama yang dipanjatkan secara tulus oleh seluruh peserta untuk memohon kedamaian dunia, keharmonisan umat manusia, serta kebahagiaan bagi semua makhluk hidup.
