
(Foto : Oscar DEL POZO / AFP)
PONTIANAK INFORMASI, Sports – Tensi menjelang duel sengit Liga Champions antara Arsenal dan Atletico Madrid memanas bukan hanya karena persaingan di lapangan, tetapi juga dipicu oleh insiden di luar lapangan. Klub Spanyol, Atletico Madrid, secara resmi mengajukan protes keras kepada UEFA menyusul masalah yang mereka alami di ruang ganti Stadion Emirates, markas Arsenal, pada Senin (20/10) malam waktu setempat. Para pemain asuhan Diego Simeone tidak dapat menikmati fasilitas air panas untuk mandi setelah sesi latihan resmi mereka di tengah cuaca dingin London.
Insiden ini terjadi setelah skuad Atletico Madrid menyelesaikan sesi latihan mereka di Emirates Stadium. Menurut laporan dari media Spanyol, pihak Atletico telah memberitahu perwakilan Arsenal tentang masalah air panas ini sebelum latihan dimulai, sekitar pukul 18.45 waktu setempat. Namun, hingga latihan berakhir pada pukul 19.15, air panas di ruang ganti tim tamu belum juga tersedia, memaksa para pemain meninggalkan stadion tanpa mandi air hangat.
Kegerahan dan kekecewaan melanda skuad dan staf pelatih Atletico Madrid. Kejadian ini dianggap sebagai ketidaknyamanan serius, terutama mengingat para pemain telah berlatih di tengah cuaca dingin dan hujan di London. Atas dasar inilah, manajemen Los Rojiblancos mengambil langkah resmi dengan melayangkan protes kepada badan sepak bola Eropa, UEFA, untuk menyoroti situasi anomali tersebut dan menuntut tanggapan atas masalah fasilitas yang dianggap tidak memadai.
Menanggapi protes tersebut, pihak Arsenal melalui pernyataannya kepada media Spanyol mengakui adanya masalah teknis yang menyebabkan pasokan air panas terhenti. Dilansir dari Bola.com, Arsenal menyebut pasokan air panas sudah kembali normal sekitar pukul 19.25, hanya beberapa menit setelah tim tamu meninggalkan stadion. Klub asal London Utara itu juga secara resmi menyampaikan permintaan maaf kepada Atletico Madrid.
Arsenal menegaskan bahwa insiden tersebut murni kesalahan teknis dan bukan tindakan yang disengaja menjelang laga penting di Eropa. Mereka juga memastikan bahwa kondisi tersebut tidak akan terulang saat pertandingan resmi berlangsung. Meskipun demikian, insiden ini tetap menimbulkan spekulasi di kalangan penggemar, dengan beberapa menganggapnya sebagai taktik psywar atau ‘dark arts’ dari tim tuan rumah demi menjatuhkan mental lawan, mengingat kedua tim dikenal memiliki gaya bermain yang keras dan sering disebut sebagai ‘derby haramball’.
Terlepas dari insiden air panas ini, kedua tim kini harus kembali fokus pada persiapan teknis jelang pertandingan yang akan menentukan posisi mereka di Grup Liga Champions. Arsenal saat ini tengah memimpin klasemen grup dengan catatan dua kemenangan dari dua laga, sementara Atletico Madrid berusaha keras menjaga konsistensi setelah mengalami kekalahan menyakitkan di laga sebelumnya.