Data Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan per Kamis (29/7/2021) menunjukkan bahwa Covid-19 Varian Delta telah tersebar di 22 provinsi Indonesia. Dalam data rilis Balitbangkes disebutkan bahwa total ada 948 kasus varian tersebut yang saat ini sudah terdeteksi.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kasus delta terbanyak, total 303 kasus. Sementara itu Jawa Barat di urutan kedua dengan 277 kasus.
Diketahui bahwa B 1617.2 Varian Delta merupakan mutasi dari virus Corona. Varian Delta ditemukan pertama kali di India pada akhir 2020. Varian ini oleh WHO diklasifikasikan sebagai variant of concern, artinya memiliki risiko penularan dan kesakitan yang lebih tinggi dibandingkan versi aslinya.
Menurur pusat pengendalian penyakit menular Amerika Serikat (CDC), Varian Delta merupakan jenis virus yang lebih mudah menyebar. Risiko penularannya sangat tinggi dibandingkan varian lainnya. CDC melaporkan varian delta bisa ditularkan ke 8-9 orang dari 1 pasien.
Pada umumnya, berikut gejala-gejala Varian Delta mulai dari tingkat ringan hingga berat:
- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri tenggorokan
- Batuk berkelanjutan
- Pilek
- Pada kasus yang berat, vaian ini dapat menyebabkan sesak napas, nyeri otot, gangguan pencernaan, gangguan penciuman (anosmia) serta rasa lelah yang berlebih.
Sebaran Varian Delta di Indonesia
Berdasarkan data rilis Balitbangkes per 29 Juli 2021, berikut ini daftar 22 provinsi di Indonesia yang sudah ditemukan Varia Delta:
- Sumatera Utara sebanyak 20 kasus
- Sumatera Selatan: 10 kasus
- Bengkulu: 3 kasus
- Lampung: 3 kasus
- Jambi: 2 kasus
- Kepulauan Riau: 2 kasus
- Kalimantan Tengah: 4 kasus
- Kalimantan Timur: 13 kasus
- Kalimantan Utara: 8 kasus
- DKI Jakarta: 303 kasus
- Jawa Tengah: 164 kasus
- Banten: 17 kasus
- Jawa Barat: 277 kasus
- Jawa Timur: 14 kasus
- DI Yogyakarta: 20 kasus
- Bali: 8 kasus
- Nusa Tenggara Barat: 16 kasus
- Nusa Tenggara Timur: 41 kasus
- Sulawesi Selatan: 11 kasus
- Sulawesi Barat: 1 kasus
- Gorontalo: 1 kasus
- Papua: 10 kasus
(Balitbangkes)