PONTIANAK INFORMASI, LOKAL – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menghadiri Grand Opening Laboratorium Medis dan Klinik Pratama Kimia Farma Pontianak, Kamis (13/7/2023).
Peresmian ditandai dengan pemotongan pita oleh Gubernur Kalbar, bersama Komisaris Utama PT Kimia Farma Diagnostika dan Plt Direktur Keuangan Manajemen Risiko PT Kimia Farma.
Beberapa rangkaian pada acara peresmian outlet klinik dan laboratorium Kimia Farma ini juga disertai 20 outlet baru yang tersebar di seluruh Wilayah Indonesia. Selain itu dalam acara tersebut diserahkan plakat oleh PT Kimia Farma kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, dan penyerahan simbolis “Aksi melawan Diabetes, Injeksi Vitamin C dan Gula Darah Gratis bagi masyarakat”.
Usai meresmikan outlet tersebut, gubernur mengatakan bahwa kehadiran outlet Kimia Farma ini menjadi salah satu jaringan apotek klinik laboratorium yang dapat merambah ke seluruh daerah di Kalbar yang berbasis modern.
“Untuk di Kalbar sendiri sangat dibutuhkan meskipun baru ada di beberapa lokasi seperti di Sintang, Pontianak, dan Singkawang. Semoga ke depannya dapat kita kembangkan ke daerah-daerah lain, karena keberadaannya melalui pengalaman dan jaringan serta peralatan yang ada sangat membantu di bidang kesehatan,” tutur Sutarmidji.
Lebih lanjut, pria yang biasa disapa Bang Midji tersebut mengatakan bahwa dari sisi kesehatan sendiri kehadiran fasilitas kesehatan seperti ini sangat diperlukan untuk menopang pelayanan kesehatan masyarakat agar lebih maksimal.
“Saya yakin dengan adanya klinik dan laboratorium Kimia Farma ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dari segi pelayanan kesehatan, makanya saya sangat mendukung dan memberikan apresiasi atas diresmikannya outlet klinik dan laboratorium Kimia Farma ini,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Plt Direktur Keuangan Manajemen Risiko PT Kimia Farma Yudhi Rangkuti menyampaikan bahwa dengan kehadiran klinik laboratorium ini tentu semakin memantapkan konsistensi Kimia Farma dalam melayani kebutuhan masyarakat Kalbar di bidang kesehatan khususnya di Kota Pontianak.
Di samping itu ia menilai tentu dengan adanya keberadaan klinik laboratorium ini juga dapat membantu dan bersinergi bersama pemerintah untuk bersama-sama dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar dan praktek dokter yang memadai.
“Kami berharap kehadiran klinik dan laboratorium ini menjadi salah satu bentuk pelayanan kita kepada masyarakat, khusus di klinik dan laboratorium Kimia Farma ini menyediakan beberapa jenis pelayanan kesehatan seperti medical check up, fasilitas praktek dokter dan sebagainya juga bisa disini,” imbuhnya.
Sebagai informasi Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1817. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, tercatat hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini memiliki belasan pabrik, ribuan apotek, klinik kesehatan, laboratorium klinik, optik, hingga klinik kecantikan yang tersebar di seantero Indonesia.
Perusahaan ini juga memiliki 18 gerai ritel di Arab Saudi. Sediaan farmasi dan bahan baku obat buatan perusahaan ini pun telah diekspor ke India, Malaysia, Maladewa, Kenya, Yaman, Hong Kong dan Filipina. (ap)