PONTIANAK INFORMASI, POLITIK – Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, menyuarakan kritik terhadap pernyataan Presiden Joko Widodo mengenai keterlibatan presiden dalam kampanye Pilpres 2024. Dalam acara konsolidasi kampanyenya di Bali, Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar, menekankan pentingnya netralitas presiden dalam pesta demokrasi nasional tersebut.
Cak Imin menyatakan bahwa pernyataan Jokowi yang membolehkan presiden berkampanye dan memihak kepada pasangan calon tertentu menimbulkan gejolak di masyarakat.
“Suara perubahan tidak bisa ditutupi siapa pun, kok tiba-tiba presiden tidak mau netral itu apa? Hampir seluruh rakyat protes, presiden harus tetap netral dan tidak memihak kepada siapa pun. Jadi, presiden kemarin menyampaikan, kemudian Istana mengatakan pernyataan itu disalahpahami,” kata Cak Imin di Badung, Bali, seperti dikutip dari Antara, Jumat.
Cak Imin menegaskan bahwa Jokowi, sebagai pemimpin tertinggi negara, seharusnya mengayomi semua pihak tanpa membedakan. Ia mengkhawatirkan potensi perselisihan antar-peserta pemilu jika presiden ikut memihak, sehingga menyulitkan penanganan konflik yang mungkin muncul.
“Ya saya sangat sedih kalau punya presiden yang kemudian memilih jalan yang tidak untuk (mengayomi) semuanya,” katanya.
Meski begitu, Cak Imin menyarankan jika Jokowi memang ingin mendukung pasangan calon, sebaiknya ia cuti dari posisinya sebagai presiden.
“Kalau berpihak harus cuti segera, kita hormat kepada Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono). Pak Jokowi tolong belajar dari Pak SBY,” tambahnya. (ad)