Presiden Macron Menelepon Donald Trump (Foto : BFMTV)
PONTIANAK INFORMASI, Internasional – Presiden Prancis Emmanuel Macron mengalami kejadian tak terduga saat berada di New York City. Ia terjebak selama lebih dari 30 menit di tengah kemacetan akibat penutupan jalan yang dilakukan polisi untuk memberi jalan bagi konvoi Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang sedang melintas.
Macron yang bersama sekitar 10 pejabat Prancis hendak menyeberang jalan saat itu sempat bernegosiasi dengan petugas kepolisian namun tidak diizinkan. Dalam sebuah momen telepon yang mencuri perhatian, Macron langsung menelepon Donald Trump dan bercanda, “Apa kabar? Coba tebak? Saya menunggu di jalan karena semuanya membeku untukmu!” demikian kata Macron saat berbicara dengan Trump seperti dikutip The Hill, Rabu, 24 September 2025.
Kejadian tersebut terjadi saat Macron mengikuti Sidang Umum PBB ke-80 di New York dan hendak menuju Kedutaan Besar Prancis. Karena jalan di sekitar lokasi ditutup untuk memberikan akses kepada iring-iringan mobil presiden AS, perjalanan Macron terpaksa terhenti. Seorang petugas polisi pun secara resmi mengonfirmasi penutupan, “Maaf, Presiden, saya benar-benar minta maaf. Semuanya telah dibekukan karena ada iring-iringan mobil yang datang sekarang,” ujar petugas tersebut dikutip dari The Guardian.
Tidak menyerah pada keadaan, Macron akhirnya memutuskan untuk berjalan kaki selama sekitar 30 menit menyusuri jalanan New York demi mencapai tujuan. Selama perjalanan, ia menyempatkan waktu untuk berbicara dengan warga dan bahkan berswafoto bersama masyarakat setempat, yang tampaknya menyambut dengan antusias momen langka bertemu kepala negara.
Momen ini pun viral dan mendapat perhatian bukan hanya karena situasi macet yang dialami Macron, tetapi juga karena keterbukaan dan sikap santainya yang terlihat saat berbincang dengan Presiden Trump secara langsung melalui telepon, meski dalam situasi yang cukup merepotkan.
Kejadian ini pun menyoroti bagaimana protokol pengamanan dan konvoi kepresidenan di kota besar seperti New York dapat berdampak tidak hanya pada masyarakat umum tapi juga diplomat dan pejabat negara lain yang tengah menjalankan tugas resmi.
Meski demikian, insiden ini menjadi bukti hubungan diplomatik yang tetap hangat antara Macron dan Trump, bahkan di tengah momen yang kurang menyenangkan seperti dijebak di jalan oleh konvoi Presiden AS.
