
Ternyata selain SMA N 1 Mempawah, puluhan sekolah lainnya juga belum selesai input data PDSS. (Tangkapan Layar)
PONTIANAKINFORMASI.CO.ID, LOKAL – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson mengatakan bahwa selain SMA Negeri 1 Mempawah, ada 90 sekolah di Kalbar yang tak selesai input Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) untuk siswa mendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Hal itu diketahui setelah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar menemui Kementrian Pendidikan (Kemendikti) di Jakarta untuk meminta agar sistem PDSS dibuka kembali usai pihak sekolah lalai menginput data siswa hingga ratusan siswa terancam tidak dapat mengikuti SNBP 2025.
“Untuk di Kalimantan Barat sendiri, sebanyak 90 sekolah masih belum menyelesaikan input data PDSS, terdiri dari 40 SMA, 42 SMK, dan 8 Madrasah Aliyah (MA),” ungkapnya Jumat (7/2/25).
Harisson menegaskan bahwa operator PDSS Kemendikbudristek akan segera menghubungi sekolah-sekolah yang belum menyelesaikan proses input data.
Ia juga mengimbau kepala sekolah untuk benar-benar mengikuti petunjuk dari operator PDSS agar tidak ada siswa yang dirugikan dalam proses SNBP.
“Saya harapkan Kepala sekolah benar-benar dapat mengikuti petunjuk dari operator PDSS Kemendikti,” tegasnya.
Selain itu, Harisson menyatakan akan memberikan sanksi disiplin kepada kepala sekolah, guru operator, atau siapa pun yang terbukti lalai dalam menyelesaikan entri data hingga tahap finalisasi di aplikasi PDSS.
“Saya juga akan berkoordinasi dengan Kanwil Kementerian Agama Kalbar untuk melakukan pembinaan terhadap Madrasah Aliyah (MA) yang belum menyelesaikan proses ini,” pungksnya.