PONTIANAK INFORMASI, LOKAL – Wakil Ketua DPRD Kalbar, Prabasa Anantatur berharap, Pemprov Kalbar bisa fokus menangani persoalan IPM yang rendah, dan tingginya angka stunting di Kalbar.
Prabasa mengatakan, dalam pembahasan rancangan awal RKPD tahun 2024 disinggung berbagai persoalan. Termasuklah masalah stunting dan rendanya IPM tersebut.
“Ketika Kalbar sudah dipimpin oleh Pj Gubernur, maka yang bersangkutan harus cepat menyelesaikan persoalan Kalbar. Dengan konsep-konsep yang kita susun itu,” jelasnya, beberapa waktu lalu.
Prabasa menambahkan, hasil pembahasan rancangan awal RKPD tersebut, dibahas bersama DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berhasil menurunkan prevalensi stunting sekitar dua persen dalam satu tahun.
“Dalam kurun waktu satu tahun saja, pada tahun kemarin kita angka stunting turun dua persen. Ini penurunan yang cukup tinggi, karena tiga daerah di Pulau Jawa itu, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah hanya turun angka stuntingnya nol koma sekian persen saja,” katanya di Kota Pontianak, Minggu.
“Angka stunting di Kalbar berada di 27,9 persen, turun dua persen dari angka stunting (tahun) sebelumnya,” ia menambahkan.
Pemerintah pusat menargetkan angka kasus stunting bisa turun menjadi 14 persen pada 2024.
“Artinya, kita harus turun dari angka yang sekarang. Namun, kita optimis bisa menurunkan angka stunting itu,” kata Ria Norsan. (ad)