PONTIANAK INFORMASI, NASIONAL – Seorang ayah berinisial S (40) di Ciledug, Kota Tangerang, Banten, terpaksa menyimpan jenazah anaknya di dalam freezer karena tak memiliki uang untuk biaya pemakaman.
Sebelumnya, anak S meninggal saat dilahirkan sang istri di rumah sakit. S sempat menyimpan jenazah bayinya di dalam freezer selama 2 hari.
Kapolsek Ciledug Kapolsek Ciledug AKP Dorisha Suryo membenarkan bahwa S menyimpan jenazah anaknya di freezer karena masalah ekonomi.
“Keterangan dari S, bahwa dia tidak punya biaya dan tidak ada keluarga di Ciledug. Sehingga bayi dimasukkan ke freezer dulu sambil menunggu membuat surat kematian di kelurahan untuk dimakamkan,” ungkap Dorisha, seperti dikutip dari detikcom, Kamis (6/7/23).
Dorisha membeberkan kronologi S menyimpan jenazah anaknya di freezer.
Awalnya, pada hari Minggu (2/7/2), S mengantar istrinya, AA (33), menuju rumah sakit untuk melahirkan. Saat itu anak pasangan tersebut lahir sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Sementara sang istri dirawat di ruangan ICU, S pulang ke rumah membawa jenazah bayinya untuk dimakamkan.
Dorisha mengungkapkan bahwa S sempat membacakan surat Yasin untuk mendiang sang anak. Setelah itu, S baru memasukkan jenazah anaknya ke freezer.
“S membacakan Yasin dan kemudian memasukkan jenazah bayi ke dalam freezer,” jelasnya.
S memasukkan jenazah anaknya ke freezer karena sebelumnya melihat jenazah anaknya dikeluarkan dari lemari pendingin di rumah sakit.
Sementara itu, Camat Ciledug Kota Tangerang Muhammad Marwan mengatakan bahwa kasus tersebut pertama kali diketahui karena laporan dari RT setempat tentang adanya warga yang meninggal.
Selanjutnya petugas pun mendatangi lokasi dan terkejut dengan letak jenazah bayi yang disimpan di freezer.
Petugas pun bertanya kepada S yang merupakan pendatang yang mengontrak di tempat itu terkait asal usul mayat bayi itu.
“Saat itu S mengaku bayi tersebut adalah anaknya yang meninggal saat dalam kandungan, dan istrinya masih dirawat di RS,” kata Marwan.
Mendengar penjelasan S, petugas kelurahan bersama warga setempat segera membantu untuk mengurus proses pemakaman bayi tersebut.
“Karena mereka baru tinggal disini, tidak lapor RT. Tapi kita sudah urus dan sudah kita bantu untuk makamkan di Selapajang,” kata Marwan seperti dikutip dari tempoco.