PONTIANAK INFORMASI, NASIONAL – Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memperkirakan peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia akan segera memuncak dalam waktu dekat ini, setelah perlahan naik kembali sejak 25 Oktober lalu. Dia menyebut kasus kian tinggi dan sudah berada di atas angka 60 persen.
“Sekarang kasus COVID-19 sudah lebih tinggi, sudah di atas 60 persen. Jadi saya rasa, sebentar lagi pasti akan sampai puncak,” ujar Menkes usai konferensi pers Indonesia Memanggil Dokter Spesialis di Gedung Kemenkes RI, Jumat (18/11) kemarin, dikutip dari CNN Indonesia.
Menkes Budi menerangkan, perkiraan itu berdasarkan pengamatan fluktuasi angka positivity rate atau proporsi orang positif dari keseluruhan orang yang dites dalam kurun dua pekan terakhir. Merujuk data Kemenkes RI, tren positivity rate dalam dua pekan terakhir di Indonesia mengalami peningkatan dari 14,13 persen menjadi 20,90 persen.
Pada data harian yang dilaporkan pemerintah, tercatat selama periode 10-16 November, jumlah kumulatif kasus konfirmasi COVID-19 mencapai 44.384 kasus dan berjumlah 35.248 orang untuk periode 3-9 November 2022.
Selanjutnya, kasus warga yang meninggal akibat terinfeksi COVID-19 pada periode 3-9 November berjumlah 257 kasus. Sepekan kemudian bertambah menjadi 301 kasus atau meningkat sebanyak 17,12 persen.
Menkes Budi mengatakan, kenaikan angka kasus COVID-19 kali ini dipengaruhi subvarian Omicron XBB dan BQ.1. Dia varian ini diperkirakan sudah mencapai 60 persen dominasi di sejumlah daerah, sejak teridentifikasi di Indonesia pada September 2022 lalu.
Menkes menambahkan, kasus tersebut awalnya ditemukan di 10 provinsi di Indonesia, yakni Bali, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kepulauan Babel, Lampung, dan Sumatera Utara, dan Riau.
Imbas dua varian itu, kasus COVID-19 diperkirakan masih akan naik hingga akhir bulan November.
“Sekarang XBB, BQ.1, itu saya lihat sudah di atas 60 persen. Tapi belum 90 persen. Saya lihat positivity rate-nya tinggi seperti ini, harusnya masih akan naik minimal sampai akhir bulan masih naik,” pungkas Menkes. (yd)