PONTIANAK INFORMASI – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyebutkan puncak acara Hari Jadi Kota Pontianak ke-254 akan digelar secara sederhana. Hal itu dilakukan karena adanya kebijakan efesiensi anggran.
Edi menegaskan bahwa tahun ini tidak akan ada acara yang bersifat hura-hura, melainkan kegiatan yang bermakna dan bermanfaat untuk masyarakat.
“Seperti tahun-tahun yang lalu, rutin kita mempersiapkan upacara dan kemeriahan. Tapi tahun ini dengan kemeriahan yang sederhana. Tidak ada acara-acara hura-hura, tapi kegiatan yang lebih bermakna dan memberi manfaat bagi masyarakat,” ujar Edi.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyebutkan puncak acara Hari Jadi Kota Pontianak ke-254 akan digelar secara sederhana. Hal itu dilakukan karena adanya kebijakan efesiensi anggran.
Edi menegaskan bahwa tahun ini tidak akan ada acara yang bersifat hura-hura, melainkan kegiatan yang bermakna dan bermanfaat untuk masyarakat.
Bahkan, Edi menyebutkan kegiatan tahunan yakni Jepin Masal yang digelar oleh pemerintah untuk semarakan hari jadi Kota Pontianak ditiadakan.
Pemkot Pontianak juga menyiapkan sejumlah program apresiasi untuk masyarakat, seperti diskon voucher belanja di mal dan pasar, serta pengurangan dan penghapusan denda pajak sebagai bentuk hadiah ulang tahun dari pemerintah kota.
Ia menjelaskan, langkah ini diambil sebagai bentuk efisiensi anggaran tanpa mengurangi semangat perayaan hari jadi kota yang penuh sejarah tersebut.
“Karena kita melihat situasi dan kondisi, jadi efisiensi anggaran juga. Tahun ini kita nggak ada Jepin Masal, tapi ada dari pihak ketiga masyarakat yang melaksanakan,” kata Edi.
Adapun puncak peringatan akan dilaksanakan pada 23 Oktober 2025 dengan upacara sederhana. Selain itu, Pemkot Pontianak juga menyiapkan sejumlah program apresiasi untuk masyarakat, seperti diskon voucher belanja di mal dan pasar, serta pengurangan dan penghapusan denda pajak sebagai bentuk hadiah ulang tahun dari pemerintah kota.
“Masyarakat juga dipersilakan untuk berpartisipasi dengan mengadakan kegiatan budaya, olahraga, kesenian, maupun keagamaan yang dikaitkan dengan ulang tahun kota. Itu bentuk partisipasi dan kreativitas warga dalam merayakan kotanya,” tambahnya.
Edi juga mengimbau seluruh instansi, baik pemerintah maupun swasta, termasuk lembaga pendidikan, untuk turut memasang “manggar” di lingkungan masing-masing sebagai simbol kecintaan terhadap Kota Pontianak.
“Ini juga menjadi sarana edukasi bagi generasi muda, bahwa Pontianak sudah berusia 254 tahun. Semoga menumbuhkan semangat, optimisme, dan semangat gotong royong di tengah masyarakat,” pungkasnya.
