
Screenshot
PIFA, Lokal – Jagat media sosial tengah dihebohkan dengan unggahan seorang ibu asal Pontianak yang menyuarakan jeritan hatinya melalui surat terbuka kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Unggahan itu diposting melalui akun Threads bernama @citra_ayu_bening, dan langsung menarik perhatian publik karena berisi permintaan keadilan atas kasus pelecehan seksual yang dialami putri kecilnya, berinisial K (4 tahun).
Dalam surat terbuka yang ditulis, sang ibu, Dika (27), yang saat ini bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Kuala Lumpur, Malaysia, mengungkapkan kisah pilu yang menimpa anaknya yang tinggal bersama kakek dan neneknya di Pontianak.
Ia menceritakan bahwa tiga bulan setelah keberangkatannya ke Malaysia, anaknya dijemput oleh orang tua angkat dari mantan suaminya untuk menginap beberapa hari.
Namun sepulang dari sana, anaknya mengalami demam tinggi dan menunjukkan tanda-tanda tidak biasa seperti kesakitan saat buang air kecil, hingga akhirnya dibawa ke RS Kharitas Bakti oleh pihak keluarga.
Di rumah sakit itulah fakta mengejutkan terungkap putrinya dinyatakan menjadi korban kekerasan seksual dan bahkan positif tertular penyakit menular seksual Gonore. Hati sang ibu pun hancur saat mendengar kabar dari kampung halaman.
Dari pengakuan anaknya, pelaku diduga berada di kawasan Jeruju, Pontianak Barat, tempat tinggal orang tua angkat mantan suaminya.
Dika pun mendorong ibunya untuk segera membuat laporan ke Polresta Pontianak pada 22 Juni 2024, yang kemudian dinaikkan menjadi laporan resmi dengan nomor STPL/B/346/IX/2024/SPKT/Polresta Pontianak/Polda Kalbar pada 18 September 2024.
Namun, sejak saat itu hingga kini, satu tahun lebih telah berlalu, dan belum ada penetapan tersangka maupun kemajuan signifikan dalam penanganan perkara.
Dalam suratnya, Dika menyesalkan sikap penyidik berinisial Brigpol Rahmania yang dinilai tidak serius menangani kasus ini. Ia bahkan menyebut bahwa keterangan anaknya mengenai pelaku tidak termuat dalam berkas penyidikan, termasuk hasil pemeriksaan yang didampingi psikolog.
Dika berharap Presiden Prabowo dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dapat turun tangan dan memberikan atensi serius terhadap kasus ini. Ia juga meminta agar penyidik yang menangani perkara putrinya diperiksa atas dugaan kelalaian dan ketidakpekaan dalam menangani kasus kekerasan seksual terhadap anak.
“Mohon, Bapak Presiden… Tolong bantu anak saya mendapatkan keadilan. Kemanakah lagi saya harus meminta pertolongan?” tulis Dika lirih dalam suratnya.
Surat ini viral bersamaan dengan momentum peringatan Hari Anak Nasional 2025, yang ironisnya justru menjadi pengingat pahit bagi seorang ibu yang tidak bisa berada di sisi anaknya karena sedang mengadu nasib sebagai pekerja migran demi masa depan buah hatinya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait kelanjutan kasus maupun respons atas viralnya surat terbuka tersebut.