
PIFA, Lokal – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) bersama Tim Pembina Samsat secara resmi mengumumkan kebijakan strategis berupa program pemberian keringanan dan pembebasan pajak di bidang kendaraan bermotor.
Kebijakan ini akan diberlakukan serentak mulai 30 Juni 2025 hingga 20 Desember 2025. Salah satu kebijakan yang diberikan adalah pembebasan pajak progresif, yakni untuk kendaraan bermotor kepemilikan kedua dan seterusnya.
Kepala PT Jasa Raharja Wilayah Kalbar, Panji Akbar Nur Banten, menyatakan bahwa pihaknya mendukung penuh penerapan dan implementasi Peraturan Gubernur terkait pemberian keringanan dan pembebasan pajak kendaraan bermotor tahun 2025.
Panji mencatat tiga poin utama dalam kebijakan tahun ini. Pertama, perhatian besar dari Pemprov Kalbar terhadap gairah masyarakat Kalbar yang ingin memiliki kendaraan bernomor polisi Kalbar.
“Karena di sini ada beberapa insentif, salah satunya adalah pembebasan pajak progresif. Selama ini masyarakat ragu membeli kendaraan kedua atau ketiga karena adanya pajak progresif. Kali ini ditiadakan oleh pemerintah,” jelas Panji.
“Jadi, silakan untuk membeli kendaraan, baik baru maupun bekas, dan segera lakukan balik nama ke pelat Kalbar karena pajak progresif sudah dihapuskan,” sambungnya.
Selain itu, pajak untuk Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) kedua dan seterusnya tidak dikenakan.
Pemprov Kalbar juga memberikan potongan 50 persen bagi kendaraan yang balik nama dari pemilik asal luar Kalbar, misalnya dari Jakarta atau daerah lain di Jawa ke pelat KB.
“Pokoknya mendapatkan diskon 50 persen. Ini merupakan bagian dari gerakan ‘Aku Cinta Nopol KB’ yang kita sama-sama harapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kepatuhan pajak kendaraan bermotor masyarakat Kalbar. Silakan dimanfaatkan,” tutup Panji.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk memanfaatkan momentum ini, yang berlaku mulai 30 Juni hingga 20 Desember 2025.
“Kami siap melayani masyarakat dalam hal pembayaran pajak kendaraan dan asuransi Jasa Raharja. Silakan masyarakat untuk memanfaatkan ini karena ini sangat baik, dan formulasinya berbeda dari tahun lalu,” ujar Panji.