Pengurus Cabang Hikmahbudhi Pontianak
PONTIANAK INFORMASI, Lokal – Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi) Cabang Pontianak mengecam keras segala bentuk provokasi maupun aksi anarkis yang dinilai berpotensi memecah belah bangsa. Organisasi mahasiswa ini menegaskan bahwa semua anak bangsa adalah rakyat Indonesia tanpa terkecuali, baik mahasiswa, aparat kepolisian, aparat TNI, ojek online, pelaku UMKM, maupun warga setempat.
Menurut Pengurus Cabang Hikmahbudhi Pontianak, setiap elemen bangsa memiliki peran masing-masing. Mahasiswa dan masyarakat memiliki hak untuk menyampaikan aspirasi, sementara aparat bertugas mengawal agar penyampaian aspirasi berlangsung tertib dan tidak disertai perusakan. Oleh karena itu, segala bentuk upaya adu domba antar sesama rakyat Indonesia dianggap tidak dapat dibenarkan.
“Tindakan anarkis dalam penyampaian aspirasi sangat tidak dibenarkan. Aspirasi harus disampaikan dengan wajar, tanpa kekerasan, dan tanpa merusak fasilitas umum,” tegas Pengurus Cabang Hikmahbudhi Pontianak.
Hikmahbudhi juga mengimbau agar aksi massa tetap menjaga kebersihan lingkungan. Peserta aksi diingatkan untuk peduli hal-hal sederhana, seperti memungut dan membuang sampah plastik bekas minuman ke tempatnya, sehingga penyampaian aspirasi dapat berjalan dengan tertib, bersih, dan bermartabat.
Selain itu, Hikmahbudhi Pontianak turut mengecam tindakan represif aparat dalam menghadapi gejolak massa. Aparat diminta bersikap bijak dalam menjalankan tugas demi memastikan kondisi tetap kondusif dan tertib. Sinergi antara masyarakat dan aparat dinilai penting demi menjaga jalannya demokrasi di Indonesia.
“Mahasiswa dan masyarakat bisa menyuarakan aspirasi dengan elegan, tanpa menghina dan menjelekkan pihak lain. Perbedaan peran jangan dijadikan alasan untuk saling bermusuhan. Kita semua adalah rakyat Indonesia yang sama dan setara,” ungkap pernyataan resmi Hikmahbudhi Pontianak.
Di akhir pernyataan, Hikmahbudhi menyampaikan doa paritta agar kondisi bangsa kembali damai dan kerusuhan dapat segera diredam:
Devo vassatu kalena, Sassasampatti hotu ca, Phīto bhavatu loko ca, Rājā bhavatu dhammiko.
(Semoga hujan turun menurut waktunya. Semoga tanaman tumbuh dengan subur. Semoga dunia menjadi makmur. Dan semoga pemerintah bertindak benar.)
