Timnas Israel (Foto : REUTERS/Jennifer Lorenzini)
PONTIANAK INFORMASI, Sports – Israel kini tengah melakukan berbagai langkah ekstrem untuk menghindari ancaman larangan tampil di kompetisi resmi FIFA maupun UEFA. Ancaman ini muncul di tengah meningkatnya tekanan internasional yang memprotes tindakan militer Israel di Gaza, yang telah memicu seruan agar Israel dikeluarkan dari turnamen-turnamen sepak bola resmi di Eropa dan dunia.
Seperti dilaporkan oleh The Telegraph, mayoritas anggota Komite Eksekutif UEFA mendukung penangguhan Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA) beserta klub-klubnya. Pembicaraan dengan FIFA mengenai langkah serupa bahkan sedang direncanakan. Pemerintahan Donald Trump juga disebut turut berusaha mencegah FIFA menjatuhkan sanksi terhadap Israel jelang Piala Dunia 2026 di Amerika Utara. “Kami akan sepenuhnya berusaha menghentikan setiap upaya untuk melarang tim nasional Israel tampil di Piala Dunia,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
UEFA sendiri akan menggelar rapat darurat pekan depan guna memutuskan kemungkinan larangan tersebut. Jika keputusan itu disetujui, Israel akan otomatis tersingkir dari jalur kualifikasi Piala Dunia 2026. Penyebab tekanan keras ini adalah eskalasi konflik yang membuat lebih dari 65 ribu warga Palestina tewas dan mengungsi di Gaza sejak Oktober 2023, serta laporan Komisi Penyelidikan PBB yang menyatakan Israel telah melakukan genosida. Namun, Kementerian Luar Negeri Israel menolak laporan tersebut dan menyebutnya sebagai “distorsi dan salah”.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, juga sedang melakukan lobi langsung kepada para petinggi sepak bola dunia untuk mencegah sanksi FIFA dan UEFA. Netanyahu menghubungi sejumlah figur senior dunia sepak bola agar tidak mengambil langkah tegas terhadap Israel, yang masih diijinkan berpartisipasi dalam ajang resmi meskipun menimbulkan kontroversi global.
UEFA diperkirakan akan melakukan voting pengeluaran Israel dari kompetisi sepak bola yang berada di bawah naungannya. Jika terwujud, sanksi tersebut akan menghentikan partisipasi Israel di turnamen utama, termasuk kualifikasi Piala Dunia. Sementara itu, sikap FIFA terhadap isu ini masih belum jelas, terutama mengingat hubungan dekat Presiden FIFA Gianni Infantino dengan Donald Trump.
Dalam situasi yang semakin tegang ini, sejumlah negara dan tokoh internasional menyatakan dukungan untuk langkah UEFA, sementara Israel terus berusaha menggagalkan upaya penangguhan. Menteri Olahraga Israel Miki Zohar menyatakan bahwa pihaknya bekerja intensif bersama Netanyahu dan Presiden Federasi Sepak Bola Israel agar Israel tidak dikeluarkan dari kompetisi internasional.
Situasi ini menempatkan nasib Israel di dunia sepak bola internasional pada titik kritis. Jika UEFA dan FIFA benar-benar menjatuhkan sanksi, tidak hanya Israel terancam kehilangan ajang kompetisi Eropa tetapi juga peluang tampil di Piala Dunia 2026. Sementara itu, para pendukung Israel mengandalkan lobi politik kuat, termasuk dari pemerintahan AS, untuk menghindari sanksi yang bisa berdampak besar bagi sepak bola dan politik internasional.
