
PONTIANAK INFORMASI, Sports – Gelaran Piala Dunia Antarklub 2025 yang berlangsung di Amerika Serikat mengalami gangguan serius akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah tuan rumah. Sejumlah pertandingan harus ditunda, bahkan ada yang tertunda hingga dua jam karena badai petir dan hujan deras yang mengguyur beberapa kota penyelenggara. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran besar mengenai kelancaran turnamen dan kesiapan infrastruktur menghadapi cuaca ekstrem, terlebih menjelang Piala Dunia 2026 yang juga akan digelar di Amerika Serikat bersama Kanada dan Meksiko.
Gelombang panas ekstrem dan badai petir menjadi momok yang terus mengganggu jalannya Piala Dunia Antarklub 2025. Pelatih Chelsea, Enzo Maresca, mengungkapkan kekesalannya atas penundaan pertandingan melawan Benfica yang berlangsung selama dua jam akibat badai petir. Ia bahkan mempertanyakan kelayakan Amerika Serikat sebagai tuan rumah turnamen besar. “Ini bukan sepak bola,” ujar Maresca. “Jika pertandingan ditunda tujuh atau delapan kali, mungkin ini bukan tempat yang tepat untuk menyelenggarakan kompetisi,” tambahnya.
Cuaca ekstrem ini tidak hanya mengganggu jadwal pertandingan, tetapi juga memaksa tim-tim peserta beradaptasi dengan kondisi yang berat. Misalnya, Borussia Dortmund memilih untuk tidak menempatkan pemain cadangan di bangku pinggir lapangan demi menghindari panas terik, sementara pelatih Chelsea memperpendek sesi latihan karena suhu mencapai 37,2 derajat Celsius. Pelatih Dortmund, Niko Kovac, menilai bahwa turnamen ini mungkin tidak akan dimenangkan oleh tim terbaik secara teknis, melainkan oleh tim yang paling mampu beradaptasi dengan cuaca ekstrem.
Fenomena cuaca buruk ini menjadi peringatan serius bagi FIFA dan penyelenggara Piala Dunia 2026. Menurut Ben Schott dari National Weather Service yang menjadi penasihat FIFA, cuaca ekstrem seperti badai petir dan gelombang panas tinggi adalah hal yang biasa terjadi di Amerika Utara pada musim panas. Dengan kemajuan teknologi meteorologi, prakiraan cuaca kini bisa dilakukan dengan akurasi tinggi, namun tantangan tetap besar untuk mengatur jadwal pertandingan agar aman dan lancar.
Sejauh ini, enam laga Piala Dunia Antarklub 2025 telah mengalami penundaan akibat cuaca buruk, termasuk pertandingan antara Benfica vs Chelsea yang tertunda dua jam di Bank of America Stadium, Charlotte. Penundaan-penundaan ini menimbulkan pertanyaan besar tentang kesiapan Amerika Serikat sebagai tuan rumah turnamen sepak bola dunia, terutama dengan jadwal padat dan ekspektasi tinggi dari FIFA.
Dengan cuaca ekstrem yang terus mengancam, Piala Dunia Antarklub 2025 menjadi cermin nyata bahwa mimpi besar FIFA untuk menggelar turnamen di Amerika harus diiringi dengan persiapan matang menghadapi tantangan iklim. Jika tidak, risiko gangguan serupa dapat kembali terjadi, bahkan dengan skala yang lebih besar, pada Piala Dunia 2026.