
PONTIANAKINFORMASI.CO.ID, LOKAL – Harga cabai yang melambung tinggi tidak hanya terjadi di Pulau Jawa, tetapi juga terjadi di Kalimantan Barat. Seperti di pasar flamboyan, Pontianak, harga cabai saat ini menembus angka Rp 85.000 per kilogram.
Kenaikan yang cukup signifikan itu telah terjadi sejak sebulan terakhir. Cabai rawit yang semula dihargai Rp 35.000 per kilogram, kini melonjak hingga Rp85.000 per kilogram. Cabai keriting juga mengalami kenaikan harga dari Rp 25.000 menjadi Rp 65.000 per kilogram.
Salah satu pedagang Marianto menuturkan, kenaikan harga cabai disebabkan oleh kurangnya pasokan dari Jawa.
“Karena tidak ada stok dari Jawa. Saat ini, pasokan cabai hanya berasal dari Sanggau Ledo dan Rasau Jaya,” ujar Marianto, di Pasar Flamboyan, Rabu (15/01/25).
Marianto menjelaskan bahwa kenaikan harga cabai disebabkan oleh minimnya pasokan dari Pulau Jawa akibat musim hujan yang menghambat panen.
“Cabai rawit sudah sebulan ini naik. Karena stok dari Jawa tidak ada. Cuma ada dari Kalimantan, cabai lokal seperti dari Sanggau Ledo dan Rasau Jaya,” jelasnya.
Ia mengatakan, kondisi kenaikan harga cabai ini berdampak pada kebiasaan belanja masyarakat.
”Biasa cabai beli sekilo, sekarang paling beli Rp10.000, pembeli kini cenderung mengurangi jumlah pembelian cabai,” jelasnya.
Kendati demikian, tidak semua komoditas mengalami kenaikan. Bawang merah misalnya, justru mengalami penurunan harga.
“Kalau bawang merah agak turun karena ada bawang dari luar datang. Biasa bawang merah harga Rp 45 ribu, sekarang ada yang Rp 35 ribu, bahkan ada yang Rp 30 ribu,” katanya.