
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin saat peletakan batu pertama. (Dok. PIFA/Lydia Salsabila)
PONTIANAKINFORMASI.CO.ID, PONTIANAK – Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin secara resmi melakukan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tuan Besar Syarif Idris (TBSI) Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Rabu (16/4/2025). Kegiatan ini menandai dimulainya proses peningkatan status rumah sakit tersebut dari Tipe D Pratama menjadi Tipe C.
Hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Kalbar Ria Norsan, Bupati Kubu Raya Sujiwo, serta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Erna Yulianti.
Menkes Budi mengatakan bahwa RSUD TBSI Kubu Raya termasuk dalam kategori rumah sakit di daerah terpencil yang menjadi bagian dari program prioritas nasional untuk ditingkatkan fasilitas dan pelayanannya.
“RSUD Kubu Raya termasuk dalam 34 rumah sakit daerah yang akan di-upgrade melalui program Quick Win Presiden Prabowo. Minimal standar pelayanan rumah sakit daerah adalah memiliki tujuh dokter spesialis. Namun data terakhir, di RSUD ini baru ada empat. Ini harus segera ditingkatkan,” ujar Budi.
Ia menyoroti tantangan utama rumah sakit di daerah terpencil, yakni minimnya minat dokter spesialis untuk menetap dan bertugas karena keterbatasan fasilitas dan lokasi yang jauh.
“Untuk mengatasi masalah itu, kita dorong agar daerah merekrut dokter-dokter muda, apalagi yang belum menikah. Biasanya lebih fleksibel dan bersedia tinggal lebih lama di daerah,” tambahnya.
Budi juga menegaskan komitmen Kementerian Kesehatan untuk mendampingi rumah sakit daerah dalam aspek manajemen keuangan dan pelayanan melalui Dewan Pengawas (Dewas) dari pusat.
“Izinkan kami mengampu RSUD ini, agar rumah sakit bisa dikelola lebih profesional dan lebih maksimal dalam melayani masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Kubu Raya Sujiwo menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo dan Kemenkes atas perhatian besar terhadap pembangunan sektor kesehatan di daerahnya.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo atas dukungan anggaran sebesar Rp170 miliar, termasuk di dalamnya pengadaan alat kesehatan. Juga terima kasih kepada Pak Menteri yang sudah dua kali datang ke Kubu Raya,” ujar Sujiwo.
Ia menegaskan bahwa peningkatan status rumah sakit harus diiringi dengan peningkatan mutu pelayanan, bukan hanya infrastruktur semata.
“Kalau hanya bangunan dan alatnya yang bagus tapi pelayanannya tidak maksimal, itu percuma. Maka kami berkomitmen untuk terus memperbaiki sistem pelayanan agar masyarakat Kubu Raya benar-benar merasakan manfaatnya,” tegas Sujiwo.
Menurutnya, Kubu Raya saat ini telah mencapai cakupan Jaminan Kesehatan Nasional melalui Universal Health Coverage (UHC) sebesar 98 persen. Ia berharap peningkatan fasilitas rumah sakit ini akan memperkuat pelayanan dasar kesehatan masyarakat.
“Kalau masih ada masyarakat yang tidak terlayani dengan baik, berarti ada yang harus dibenahi. Itu tugas kami,” pungkasnya.