
(Kolase: Tribun Manado)
PONTIANAKINFORMASI.CO.ID, NASIONAL – Sebuah video yang menampilkan dugaan cekcok antara anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut) dengan seorang pramugari di dalam pesawat viral di media sosial. Dalam video tersebut, wanita yang diduga anggota dewan itu tampak mencekik pramugari setelah terlibat adu mulut terkait penempatan koper.
Rekaman video yang beredar memperlihatkan seorang pramugari berseragam merah tengah beradu argumen dengan seorang wanita berbaju putih. Di sekitar mereka, tampak seorang pria berbaju hitam yang diduga merupakan petugas bandara mencoba melerai pertikaian.
“Awaslah kau, aku mau duduk. Udah selesai, kau yang memperpanjang,” ucap wanita berbaju putih dalam video tersebut, sebelum kemudian terlihat melakukan aksi cekikan terhadap sang pramugari.
Aksi itu sontak mengundang perhatian warganet, terlebih dalam unggahan video juga tercantum narasi bahwa peristiwa bermula dari ketidaksetujuan pelaku terhadap kebijakan pramugari yang meminta kopernya diletakkan di bagasi belakang pesawat.
Wanita dalam video itu disebut-sebut sebagai MZ, anggota DPRD Sumut dari Fraksi Golkar yang mewakili daerah pemilihan (dapil) 8, meliputi Kepulauan Nias. Namun hingga berita ini ditulis, belum ada konfirmasi langsung dari MZ terkait insiden tersebut. Saat dihubungi oleh sejumlah wartawan, yang bersangkutan belum memberikan tanggapan.
Ketua DPRD Sumatera Utara, Erni Ariyanti yang juga berasal dari partai Golkar, mengaku belum mengetahui informasi tersebut. “Belum dapat info,” ujarnya singkat melalui pesan kepada media.
Sementara itu, pihak maskapai maupun otoritas bandara belum memberikan pernyataan resmi terkait kejadian yang menimbulkan keresahan publik ini. Aparat keamanan juga belum memastikan apakah akan ada proses hukum terhadap dugaan tindakan kekerasan tersebut.
Insiden ini menjadi sorotan publik, terutama karena melibatkan sosok yang disebut sebagai wakil rakyat. Banyak warganet mengecam tindakan dalam video tersebut dan menuntut klarifikasi serta langkah tegas dari partai politik maupun lembaga legislatif terkait.
Video berdurasi pendek yang beredar luas ini telah ditonton ratusan ribu kali dan menuai ribuan komentar. Mayoritas netizen menyayangkan sikap yang dinilai tidak mencerminkan perilaku seorang pejabat publik.