Lampu Sirene Polisi (Foto : GridOto.com)
PONTIANAK INFORMASI, Nasional – Fenomena gerakan #StopTotTotWukWuk mendadak menjadi topik hangat di media sosial. Ungkapan yang terdengar kocak ini sejatinya merupakan kritik publik terhadap maraknya penggunaan sirine dan lampu strobo ilegal secara sembarangan, yang sering dipandang sebagai bentuk arogansi di jalan raya. Gerakan ini menggambarkan keinginan masyarakat agar prioritas di jalan benar-benar diberikan untuk kendaraan yang tepat.
Dilansir dari akun Instagram officialinewstv, gerakan ini mendapat banyak dukungan dari netizen. Mereka menegaskan bahwa keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan harus diutamakan, bukan justru dikorbankan demi kepentingan segelintir pihak yang menggunakan sirine dan strobo tanpa hak. “Dengan viralnya gerakan ini, publik berharap ada penertiban nyata dan perubahan perilaku dalam penggunaan alat prioritas di jalan raya,” tulis officialinewstv.
Netizen juga ramai memberikan komentar dukungan dengan berbagai ungkapan, di antaranya, “Selain ambulans sama mobil damkar, ga usah dikasih jalan,” dan “PRIORITAS hanya kepada AMBULANCE & DAMKAR!!!” yang mempertegas bahwa hanya kendaraan darurat resmi yang pantas mendapat prioritas jalan. Kritik pedas juga muncul terhadap penggunaan sirine dan strobo oleh oknum pejabat atau amatir yang tidak sesuai aturan.
Gerakan #StopTotTotWukWuk ini mencerminkan keresahan warga terhadap penggunaan alat-alat kelengkapan kendaraan yang menimbulkan keresahan dan berpotensi membahayakan keselamatan di jalan. Beberapa warganet bahkan menyarankan agar anggaran untuk pengadaan kendaraan dinas dengan sirine dan strobo patwal dialihkan untuk kepentingan rakyat lebih luas.
Selain itu, muncul juga usulan agar masyarakat kompak menolak memberi jalan kecuali untuk kepentingan kendaraan darurat seperti ambulans, damkar, serta presiden dan wakil presiden saja. “RAKYAT HRS KOMPAK JGN KASI JALAN KECUALI UNTUK PRESIDEN, DAMKAR DAN AMBULANCE,” tulis salah satu komentar yang banyak mendapat persetujuan.
Fenomena #StopTotTotWukWuk mencontohkan bagaimana kekuatan media sosial dapat menjadi ruang bagi masyarakat mengekspresikan kritik sosial secara kreatif dan viral, sekaligus mendorong kesadaran bersama tentang pentingnya tertib berlalu lintas. Diharapkan gerakan ini berdampak pada penegakan aturan dan etika berlalu lintas khususnya dalam penggunaan sirine dan strobo prioritas.
