Skip to content
Pontianak Informasi

Pontianak Informasi

Barometer Informasi Seputar Pontianak

Primary Menu
  • Home
  • Lokal
  • Kuliner
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Sports
  • Kesehatan
  • Home
  • News
  • Anak-anak di Pontianak Diserang Penyakit Aneh, Namanya Scabies
  • Lokal
  • News

Anak-anak di Pontianak Diserang Penyakit Aneh, Namanya Scabies

Editor PI 01/01/2021
9537
sacbies

PONTIANAK – Anak-anak Pontianak diserang penyakit aneh, namanya Scabies. Puluhan warga Pontianak itu ada di dua gang kawasan Jalan Apel, Kelurahan Sungai Jawi Luar, Kecamatan Pontianak Barat.

Erna, salah satu warga Gang Pisang Berangan, Jalan Apel mengaku, semua orang dalam rumahnya terkena penyakit ini.

“Saya juga kena di kaki. Di rumah ini total ada sembilan orang yang kena. Semua kena,” jelasnya saat ditemui di rumahnya, Selasa (16/2/2021).

Scabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau atau kutu sarcoptes scabiei. Scabies pada anak dapat menyebabkan kulitnya sangat gatal dan luka akibat digaruk. Penyakit ini mudah sekali menular dan perlu segera diobati.

Lanjut Erna menceritakan, awalnya si anak bungsu mengalami gatal-gatal sejak bulan September 2020. Erna kira, itu hanya biang keringat.

“Saya biarkan saja. Eh, lama-lama berisi air. Saat dipecahkan, airnya bernanah. Setelah nanahnya dibuang, tangan anak saya jadi berlubang dan bengkak,” ceritanya.

Sejak kejadian itu, kata dia, lalu mengjangkit ke bagian lain. Erna belum mengetahui sumber awal penularan penyakit ini. Namun, di dua gang ini hampir merata terjangkit. Diperkirakan mencapai ratusan orang yang terjangkit.

“Ramai di gang ini yang kena. Ada puluhan orang. Kebanyakan anak-anak yang kena,” ujar ibu empat anak ini.

Selasa pagi, kata Erna, ada pihak dari Puskesmas Perumnas I yang mendatangi pemukiman warga terjangkit. Mereka memberikan penyuluhan terkait penyakit massal ini serta pengobatan.

“Hari ini ada pihak puskesmas yang datang. Kalau kita yang berobat ke puskesmas, sudah sering. Sampai jemu, sampai hafal salap apa yang diberikan. Tapi tidak sembuh juga. Ke dokter spesialis kulit juga sudah kita pergi,” katanya.

“Katanya jangan tidur di tilam (alas tidur) dulu selama dua bulan. Sampai tilamnya saya bakar juga tidak sembuh. Baju dicuci pakai bayclin juga sudah,” sambungnya.

Martiningsing, Kepala Puskesmas Perumnas I saat ditemui di lokasi mengatakan, hasil pendataan yang terkena penyakit ini ada bayi, batita dan remaja serta orang dewasa.

“Dari data RT setempat, ada 80-an yang terkena di sini,” katanya

Ia mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan menyuluhan dan pengobatan serentak di pemukiman terjangkit.

“Pengobatan ini tidak bisa dilakukan hanya satu atau dua minggu. Karena ada yang sudah sekali atau dua kali berobat, tapi masih terinfeksi. Jadi ini bertahap pengobatannya, sampai sembuh dengan sempurna,” ujarnya.

Selain pengobatan, pihaknya juga akan mengajak warga untuk bersama-sama membersihkan lingkungan dan rumah masing-masing.

“Tidak semua di sini terkena. Tapi kami bersama warga bergotong royong untuk kebersihan lingkungan dan rumah masing-masing. Seperti seprai, kasur dan selimut akan mereka rendam atau mendesinfeksi masing-masing,” tutupnya.

Untuk diketahui, penyakit kudis yang disebabkan oleh tungau yang menumpuk kemudian bertelur dan tinggal dalam kulit luar manusia.

Hal ini menyebabkan kulit pengidap kudis terlihat iritasi dan kemerahan. Kondisi kudis mudah sekali menular jika tidak ditangani dengan baik.

Pengidap kudis sebaiknya menjaga kebersihan diri agar tidak menyebarkan tungau sarcoptes scabiei pada orang lain. Berpelukan dan kegiatan seksual meningkatkan risiko pengidap kudis menularkan tungau sarcoptes scabiei pada orang lain.

Hindari penggunaan barang-barang pribadi secara bersama-sama dengan pengidap kudis. Penularan kudis bisa melalui barang-barang yang terpapar tungau Sarcoptes scabiei. Misalnya penggunaan tempat tidur, baju, selimut yang sama.

Ketika seseorang mengalami penyakit kudis, maka kemungkinan lingkungan tempat tinggal atau beraktivitas juga akan mengalami penyakit kudis atau scabies.

Misalnya pada satu keluarga, asrama, tempat penitipan anak, sarana olahraga atau penjara. Lokasi ini bisa menjadi tempat pertemuan yang berulang dan dalam waktu yang cukup lama.

Banyak yang mengatakan penularan kudis bisa melalui hewan, namun nyatanya kudis pada hewan tidak dapat ditularkan pada manusia. Hal ini diakibatkan tungau yang menjadi penyebab kudis berbeda. Pada manusia merupakan tungau sarcoptes scabiei sedangkan pada hewan adalah notoedres cati.

Sumber : https://kalbar.suara.com /anak-anak-di-pontianak-diserang-penyakit-aneh-namanya-scabies

Continue Reading

Previous: BKN Ungkap Pemerintah Bakal Ubah Skema Pangkat, Gaji dan Tunjangan PNS
Next: 9 Pasal Karet UU ITE yang Perlu Direvisi Versi SAFEnet

Related Stories

Sumber : Prokopim Kubu Raya
  • News

Bupati Sujiwo Tindaklanjuti Dugaan Pencemaran Sungai Retok Akibat Aktivitas PETI

Iyn 14/06/2025
Sumber : Tribrata Polres Kubu Raya
  • Info
  • Lokal
  • News

Polisi Klarifikasi Dugaan Penculikan Siswi SD di Kuala Dua: Hanya Kesalahpahaman

Iyn 14/06/2025
Sumber : Tribrata Polres Kubu Raya
  • Info
  • Lokal
  • News

Karhutla di Rasau Jaya Meluas, Tim Gabungan Dikerahkan untuk Penanganan Intensif

Iyn 14/06/2025

Berita Terbaru

  • Prajurit TNI AL Jumran Divonis Penjara Seumur Hidup atas Pembunuhan Jurnalis Juwita di Kalsel 16/06/2025
  • Presiden Prabowo Subianto Kunjungan Kenegaraan ke Singapura, Bahas Fase Baru Kerja Sama Bilateral 16/06/2025
  • Ketegangan Meningkat, Konflik Iran-Israel Picu Kekhawatiran Global 16/06/2025
  • Hasil Kualifikasi Piala Dunia Antarklub 2025 Hari Ini: PSG Bantai Atletico, Bayern Munich Pecahkan Rekor 16/06/2025
  • George Russell Menangi F1 GP Kanada 2025, Verstappen Kedua, Antonelli Kejutan Podium 16/06/2025
  • ONIC Juara MPL ID Season 15 Usai Kalahkan RRQ Hoshi 4-3 di Grand Final Sengit 16/06/2025

Pemkot

Categories

Baca Berita Lainnya

Prajurit TNI AL Jumran Divonis Penjara Seumur Hidup atas Pembunuhan Jurnalis Juwita di Kalsel
  • Nasional

Prajurit TNI AL Jumran Divonis Penjara Seumur Hidup atas Pembunuhan Jurnalis Juwita di Kalsel

Tyo 16/06/2025
Presiden Prabowo Subianto Kunjungan Kenegaraan ke Singapura, Bahas Fase Baru Kerja Sama Bilateral
  • Nasional

Presiden Prabowo Subianto Kunjungan Kenegaraan ke Singapura, Bahas Fase Baru Kerja Sama Bilateral

Tyo 16/06/2025
Ketegangan Meningkat, Konflik Iran-Israel Picu Kekhawatiran Global
  • Internasional

Ketegangan Meningkat, Konflik Iran-Israel Picu Kekhawatiran Global

Tyo 16/06/2025
Hasil Kualifikasi Piala Dunia Antarklub 2025 Hari Ini: PSG Bantai Atletico, Bayern Munich Pecahkan Rekor
  • Sports

Hasil Kualifikasi Piala Dunia Antarklub 2025 Hari Ini: PSG Bantai Atletico, Bayern Munich Pecahkan Rekor

Tyo 16/06/2025

Pontianak Informasi merupakan barometer informasi seputar Kota Pontianak yang berdiri sejak tahun 2005. Pontianak Informasi akrab dikenal oleh masyarakat Kota Pontianak dengan sebutan PI. Kanal informasi ini juga bagian dari PIFA MEDIA NETWORK.

  • Kebijakan Privasi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Presiden Prabowo Instruksikan Pengaktifan Kembali Pengecer Gas LPG 3 Kg
  • Tentang PI
  • Kontak dan Iklan
  • Kebijakan Privasi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • PIFA Media Network
  • Tentang PI
  • Kontak dan Iklan
  • Kebijakan Privasi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • PIFA Media Network
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.