Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Indonesia diperpanjang lagi. Kebijakan yang selalu diperpanjang Pemerintah Indonesia sejak pertama kali diberlakukan itu kian mirip dengan sinetron-sinetron yang ditayangkan di TV, bersambung, bersambung, bersambung lagi, dan belum juga tamat.
Namun, kebijakan yang diperpanjang itu tentu sudah dikaji oleh pemerintah pusat. Perpanjangan tersebut tentunya juga ditetapkan berdasarkan hasil evaluasi dari tiap pelaksanaannya.
Meski belum memberikan dampak yang siginifikan, PPKM sudah berhasil menurunkan kasus positif Covid-19 di beberapa daerah Indonesia. Lewat keterangan pers hasil PPKM sebelumnya, Presiden Jokowi menyatakan bahwa penurunan kasus telah terjadi di Jawa dan Bali. Namun, daerah-daerah di luar Jawa dan Bali harus lebih waspada karena kasusnya belum juga melandai.
Hari ini (16/8/2021), Pemerintah kembali memperpanjang PPKM di wilayah Jawa dan Bali. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.
Luhut menyebut, PPKM kembali diperpanjang guna menekan laju penularan virus corona. Kebijakan tersebut diperpanjang di beberapa daerah dengan level yang berbeda-beda.
“Momentum yang cukup baik harus dijaga. Atas arahan Presiden, maka PPKM Level 4 3 2 diperpanjang hingga 23 Agustus. Terdapat tambahan kab/kota yang masuk level 3, sebanyak 8 kabupaten/kota,” katanya lewat konferensi pers, Senin malam (16/8).
Sebelumnya, pemerintah menerapkan PPKM Darurat pada 3-20 Juli 2021. Setelah itu, kebijakan tersebut berganti dengan istilah berbasis level.
PPKM Level 4, 3, dan 2 yang diberlakukan seusai PPKM Darurat telah dilaksanakan di sejumlah daerah selama empat pekan terakhir.
PPKM Level 4 mulai diberlakukan pada 20-25 Juli 2021. Kemudian berlanjut pada 26 Juli-2 Agustus, 3-9 Agustus, 10-16 Agustus dan sekarang diperpanjang lagi untuk kelima kalinya sampai tanggal 23 Agustus 2021.
