
Kondisi Kota Tel Aviv Israel (Foto : REUTERS/Ronen Zvulun)
PONTIANAK INFORMASI, Internasional – Konflik antara Iran dan Israel kembali memanas dengan serangan rudal Iran yang menembus pertahanan Iron Dome Israel, menewaskan 16 warga sipil di wilayah Tel Aviv dan sekitarnya pada Minggu (15/6/2025). Serangan ini menandai eskalasi signifikan dalam ketegangan yang sudah berlangsung lama antara kedua negara tersebut.
Serangan rudal Iran yang berhasil menembus sistem pertahanan Israel ini menimbulkan kekhawatiran akan meluasnya konflik di Timur Tengah. Pasukan Israel pun membalas dengan serangan udara ke sejumlah lokasi di Iran dan wilayah proksi yang didukung Teheran. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa tujuan utama serangan adalah untuk menghentikan ambisi nuklir Iran dan menggulingkan rezim yang dianggapnya sebagai ancaman besar bagi keamanan regional.
Situasi ini juga memicu kekhawatiran global terkait dampak ekonomi, khususnya kenaikan harga minyak dunia yang sudah melonjak tajam akibat ketidakstabilan di kawasan Selat Hormuz, jalur utama pengiriman minyak. Penutupan Selat Hormuz oleh Iran, jika terjadi, akan memperparah krisis energi global dan menambah tekanan pada ekonomi dunia yang tengah rapuh akibat perang dagang dan ketegangan geopolitik lainnya.
Di tengah situasi yang memanas, Amerika Serikat berperan sebagai mediator sekaligus pendukung kuat Israel, namun Presiden AS saat ini memveto rencana pembunuhan pemimpin tertinggi Iran, menunjukkan adanya batasan dalam dukungan Washington.
Para analis memperingatkan bahwa jika konflik ini terus berlanjut dan meluas, bisa terjadi kekosongan kekuasaan di Iran yang berpotensi menimbulkan ketidakstabilan lebih besar di Timur Tengah, mirip dengan situasi setelah runtuhnya rezim di Irak dan Libya. Hal ini menjadi perhatian serius komunitas internasional yang terus memantau perkembangan dengan cemas.
Ketegangan yang terus meningkat ini tidak hanya berdampak pada keamanan regional, tetapi juga mengancam stabilitas ekonomi dan politik global, sehingga menjadi isu utama yang sedang viral dan mendapat perhatian dunia saat ini.