
Keterangan pers Kemenlu RI. (Kompascom)
PONTIANAKINFORMASI.CO.ID, NASIONAL – Lima Warga Negara Indonesia (WNI) ditembak oleh aparat Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, pada Jumat (24/1) sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat. Insiden ini menyebabkan satu orang tewas dan empat lainnya mengalami luka-luka.
Pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur telah berkomunikasi dengan dua korban selamat yang dalam kondisi stabil. Mereka menegaskan tidak melakukan perlawanan terhadap APMM saat kejadian. Sementara itu, dua korban lainnya masih dalam kondisi kritis pasca-operasi dan belum dapat memberikan keterangan.
KBRI juga tengah mengurus pemulangan jenazah korban meninggal, yang berasal dari Riau, dengan rute Kuala Lumpur-Pekanbaru sebelum diteruskan ke kampung halamannya di Pulau Rupat.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia mendesak pemerintah Malaysia untuk melakukan investigasi menyeluruh atas insiden ini.
“Kemlu juga mendorong otoritas Malaysia melakukan investigasi menyeluruh atas insiden ini, termasuk kemungkinan penggunaan kekuatan berlebihan,” tulis Kemlu dalam keterangannya.
Sementara itu, Kepolisian Kerajaan Malaysia (PDRM) menyatakan telah membebastugaskan personel yang terlibat dalam penembakan untuk kepentingan penyelidikan.
Presiden Prabowo Subianto juga menanggapi kasus ini dengan meminta dilakukan investigasi. Namun, ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak terlibat dalam kegiatan ilegal yang berisiko berhadapan dengan aparat negara asing.
Indonesia memastikan akan terus mendampingi para korban, termasuk memberikan pendampingan hukum dan menanggung biaya perawatan mereka di rumah sakit.