
Momen Jokowi bersama putera sulungnya, Gibran Rakabuming Raka yang terpilih jadi wapresnya Prabowo Subianto saat Pilpres 2024. (Dok. Istimewa)
PONTIANAK INFORMASI, POLITIK – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pentingnya menjaga stabilitas negara menjelang terbentuknya pemerintahan baru. Dalam Sidang Kabinet Paripurna kedua dan terakhir yang digelar di Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Jumat (13/9), Presiden Jokowi meminta jajaran menteri dan kepala lembaga untuk memastikan tidak ada gejolak atau “riak-riak” yang dapat mengganggu stabilitas nasional.
“Menjaga situasi yang kondusif sangat penting. Kita membutuhkan stabilitas untuk tetap tumbuh dan melanjutkan pembangunan, sehingga saya minta pastikan tidak ada gejolak hingga pemerintahan baru terbentuk,” ujar Jokowi di hadapan para menterinya.
Presiden juga menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi, termasuk daya beli masyarakat, tingkat inflasi, dan pertumbuhan ekonomi. Ia meminta agar pemerintah tetap fokus pada program-program yang menjaga keseimbangan ekonomi hingga akhir masa jabatannya.
Selain stabilitas ekonomi, Jokowi mengingatkan jajaran kabinetnya agar menjaga keamanan dan ketertiban. Ia juga menginstruksikan agar tidak mengeluarkan kebijakan yang ekstrem, terutama yang berdampak langsung pada masyarakat luas. “Jangan sampai ada kebijakan yang merugikan masyarakat atau menimbulkan gejolak,” tambahnya.
Sidang Kabinet Paripurna ini merupakan bagian dari agenda Presiden Jokowi yang berkantor di IKN hingga 19 Oktober 2024, satu hari sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.
Beberapa menteri yang hadir dalam sidang tersebut termasuk Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.