
Foto: KompasTV
PIFA, Nasional – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar, menyoroti persoalan penyaluran bantuan sosial (bansos) yang masih belum tepat sasaran. Ia mengungkapkan bahwa terdapat penerima bansos yang sebenarnya tidak layak mendapatkannya, termasuk di antaranya adalah tim sukses (timses) dari kepala desa.
Menanggapi hal itu, Muhaimin menegaskan bahwa kementeriannya tengah melakukan pembenahan data penerima bansos. Langkah ini diambil agar distribusi bantuan lebih akurat dan benar-benar menyentuh masyarakat yang berhak. “Bansos tetap kita berikan kepada yang berhak,” ujarnya dengan tegas.
Dalam masa kepemimpinannya sebagai Menko, Muhaimin memasang target ambisius: memperbaiki sistem penyaluran bantuan dalam waktu empat bulan. Ia menyampaikan optimisme bahwa di bawah pengawasannya, tidak akan ada lagi bantuan yang tidak tepat sasaran. “Insyaallah selama saya Menko tak ada bantuan yang tak tepat sasaran,” katanya.
Lebih lanjut, Muhaimin menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah desa, dan kalangan filantropi dalam upaya pengentasan kemiskinan. Menurutnya, sinergi antar lembaga ini menjadi kunci agar program-program pemberdayaan masyarakat bisa berjalan secara berkelanjutan dan efektif. “Pertama dengan konsolidasi akan lebih fokus tepat sasaran dan jangka panjang. Yaitu memutus rantai kemiskinan,” jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya sektor pendidikan dalam memutus mata rantai kemiskinan. Tanpa akses pendidikan yang layak, kemiskinan akan terus berlangsung dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.