
Sumber : Tribrata Polres Kubu Raya
PONTIANAKINFORMASI.CO.ID, KUBU RAYA – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali melanda wilayah Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Api dilaporkan membakar area semak belukar, pakis, dan vegetasi akasia di atas lahan gambut yang berjarak sekitar 200 meter dari permukiman warga pada Rabu (11/6/2025).
Kebakaran terjadi di kawasan Jalan Sekunder C, tepatnya di ujung cabang kiri depan Panti Asuhan Amal Jariyah, RT 28 RW 09, Dusun Rasau Karya, Desa Rasau Jaya Umum. Lahan yang terdampak tercatat sebagai Areal Penggunaan Lain (APL) dengan estimasi luas terbakar mencapai ±5 hektare. Hingga Rabu siang, tim gabungan berhasil memadamkan dan mengisolasi api di area seluas sekitar 1,4 hektare.
Tim pemadam yang terlibat berasal dari berbagai unsur, yakni Polsek Rasau Jaya, TNI dari Danramil 1207/Pontianak, satuan pemadam TNI AU, Daops Manggala Agni VIII Pontianak, BPBD Provinsi Kalbar, serta relawan dari Masyarakat Peduli Api (MPA) Desa Rasau Jaya Umum.
Pemadaman dilakukan dengan memanfaatkan sumber air dari parit galian sedalam ±100 cm dengan tinggi muka air sekitar 80 cm, yang berada sekitar 50 meter dari titik api.
Kapolsek Rasau Jaya IPTU Saleh melalui Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, Aiptu Ade, menegaskan pentingnya respons cepat dan sinergis dalam menangani karhutla guna mencegah perluasan dampak ke wilayah permukiman.
“Kami bersama tim gabungan langsung turun ke lokasi dan melakukan penyekatan serta pembasahan agar api tidak meluas. Sumber air sangat terbatas, namun upaya maksimal tetap kami lakukan agar kebakaran ini bisa segera dikendalikan,” ujar Ade dalam keterangannya tertulis, Kamis (12/6/2025).
Ia juga menyampaikan bahwa identitas pemilik lahan yang terbakar masih dalam proses penyelidikan. Aparat tengah menelusuri kemungkinan adanya unsur kelalaian atau kesengajaan dalam kejadian tersebut.
“Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Pelanggaran terhadap hal ini akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.
Hingga sore hari, proses pemadaman masih berlangsung dengan fokus pada pendinginan serta penyekatan area berpotensi terbakar. Tim juga melakukan pemantauan titik api menggunakan koordinat GPS di lokasi -0.190960, 109.330986, guna memastikan tidak muncul titik baru.