Skip to content
Pontianak Informasi

Pontianak Informasi

Barometer Informasi Seputar Pontianak

Primary Menu
  • Home
  • Lokal
  • Kuliner
  • Nasional
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Sports
  • Kesehatan
  • Home
  • News
  • Pengamat ISESS Sebut Gagal Tahan Emosi Picu Oknum Polisi Smackdown Mahasiswa Hingga Kejang-kejang
  • Nasional
  • News

Pengamat ISESS Sebut Gagal Tahan Emosi Picu Oknum Polisi Smackdown Mahasiswa Hingga Kejang-kejang

Editor PI 14/10/2021
Polisi Smackdown Mahasiswa

Foto: Tangkapan layar Twitter.com/@AksiLangsung

Nasional – Pengamat Kepolisian Institute for Security and Strategic Studies ( ISESS) Bambang Rukminto menanggapi aksi oknum kepolisian yang membanting seorang mahasiswa pada Aksi Demo di Tangerang Rabu (13/10/2021) kemarin. Dalam video yang viral di jagat sosial media Indonesia kemarin itu Bambang menyebut, gagal menahan emosi jadi penyebab oknum polisi smackdown mahasiswa.

Bambang menilai tindakan keras yang membuat mahasiswa sampai kejang-kejang akibat dibanting itu telah melampaui batasnya dalam pengamanan aksi unjuk rasa.

“Dalam insiden yang terjadi di Tangerang ini, saya melihatnya aparat tidak bisa menahan diri dan berlebih untuk melakukan aksi kekerasan pada pelaku aksi,” katanya, seperti dikutip Republika.co.id, Kamis (14/10).

Menurutnya, insiden kekerasan yang dilakukan oknum kepolisian saat mengamankan aksi demo bukan hanya terjadi kali ini saja. Satu di antara faktor penyebab aksi kekerasan yang seringkali dilakukan aparat adalah pancingan emosi pendemo pada anggota yang mengamankan aksi.

Akibatnya, kekerasan tak bisa dihindari bila personel kepolisian tersulut emosinya. Jika kedua pihak, polisi-pendemo tersulut emosinya, insiden kekerasan menurut Bambang seringkali tak bisa dihindarkan.

“Insiden dalam aksi pengamanan unjuk rasa itu sering kali tak bisa dihindarkan. Di satu sisi, pelaku aksi sering kali melakukan provokasi untuk menarik perhatian, di sisi pihak aparat seringkali juga tak bisa menahan diri,” ungkap dia.

Terkait masalah ini, Bambang meminta agar atasan para personel kepolisian harus memantau bawahannya di lapangan saat mengamankan unjuk rasa. Para atasan diharapkan meredam emosi anak buahnya, tambah dia.

“Protapnya (penjagaan demo) sudah bagus. Yang terpenting adalah pengawasan dan kontrol di lapangan,” tegas dia.

Kemudian, ia juga mendukung bila institusi kepolisian menjatuhkan sanksi terhadap pelaku pembantingan mahasiswa itu. Bambang juga meminta agar petinggi kepolisian mendesak anak buahnya untuk selalu bertindak humanis.

“Makanya sanksi tegas oleh Kapolres (Tangerang), yang sudah sejak awal mengingatkan anggotanya di lapangan harus diterapkan. Jangan sampai perilaku aparat seperti itu terulang lagi,” pungkasnya.

Diketahui bahwa aksi demo yang bertepatan dengan hari ulang tahun (HUT) Kabupaten Tangerang itu berakhir ricuh, hingga terjadi aksi dorong antara massa dengan aparat. Kejadian ini terjadi tepat di kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang.

Tags: Kekerasan Polisi

Continue Reading

Previous: Raih APE, Kadis P2KBP3A Pontianak Berharap Tidak Ada Lagi Kesenjangan Gender di Semua Lini Pembangunan
Next: Kesadaran Divaksin Kian Meningkat, Bahasan Optimis Capaian Vaksin Akhir Oktober 70 Persen

Related Stories

Kerusuhan dan Penjarahan di Rumah Ahmad Sahroni kini Dibongkar Total Total
  • Nasional

Kerusuhan dan Penjarahan di Rumah Ahmad Sahroni kini Dibongkar Total Total

Tyo 14/11/2025
Pandji Pragiwaksono Buka Suara Soal Sanksi Adat Toraja: Denda Rp 2 Miliar dan 96 Kerbau-Babi
  • Nasional

Pandji Pragiwaksono Buka Suara Soal Sanksi Adat Toraja: Denda Rp 2 Miliar dan 96 Kerbau-Babi

Tyo 14/11/2025
8fad609f-6cca-4d61-a0fd-7763ef2dbeaa
  • Lokal
  • News

Pemkot Pontianak Ajak Warga Waspadai Kejahatan Digital: “Yang Dicuri Bukan Hanya Uang, Tapi Identitas dan Kepercayaan”

Lyd 14/11/2025

Berita Terbaru

  • Uji Coba Strategis Jelang SEA Games: Timnas U-23 Tantang Mali Dua Kali 14/11/2025
  • Timnas Prancis Jadi Wakil Kedua Eropa yang Pastikan Tiket ke Piala Dunia 2026 14/11/2025
  • Kerusuhan dan Penjarahan di Rumah Ahmad Sahroni kini Dibongkar Total Total 14/11/2025
  • Ariana Grande Diwarnai Insiden Serbuan Fans saat Premiere Wicked di Singapura 14/11/2025
  • Pandji Pragiwaksono Buka Suara Soal Sanksi Adat Toraja: Denda Rp 2 Miliar dan 96 Kerbau-Babi 14/11/2025
  • Pemkot Pontianak Ajak Warga Waspadai Kejahatan Digital: “Yang Dicuri Bukan Hanya Uang, Tapi Identitas dan Kepercayaan” 14/11/2025

Pemkot

Categories

Baca Berita Lainnya

Uji Coba Strategis Jelang SEA Games: Timnas U-23 Tantang Mali Dua Kali
  • Sports

Uji Coba Strategis Jelang SEA Games: Timnas U-23 Tantang Mali Dua Kali

Tyo 14/11/2025
Timnas Prancis Jadi Wakil Kedua Eropa yang Pastikan Tiket ke Piala Dunia 2026
  • Sports

Timnas Prancis Jadi Wakil Kedua Eropa yang Pastikan Tiket ke Piala Dunia 2026

Tyo 14/11/2025
Kerusuhan dan Penjarahan di Rumah Ahmad Sahroni kini Dibongkar Total Total
  • Nasional

Kerusuhan dan Penjarahan di Rumah Ahmad Sahroni kini Dibongkar Total Total

Tyo 14/11/2025
Ariana Grande Diwarnai Insiden Serbuan Fans saat Premiere Wicked di Singapura
  • Internasional

Ariana Grande Diwarnai Insiden Serbuan Fans saat Premiere Wicked di Singapura

Tyo 14/11/2025

Pontianak Informasi merupakan barometer informasi seputar Kota Pontianak yang berdiri sejak tahun 2005. Pontianak Informasi akrab dikenal oleh masyarakat Kota Pontianak dengan sebutan PI. Kanal informasi ini juga bagian dari PIFA MEDIA NETWORK.

  • Kebijakan Privasi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Presiden Prabowo Instruksikan Pengaktifan Kembali Pengecer Gas LPG 3 Kg
  • Tentang PI
  • Kontak dan Iklan
  • Kebijakan Privasi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • PIFA Media Network
  • Tentang PI
  • Kontak dan Iklan
  • Kebijakan Privasi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • PIFA Media Network
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.