
Iran Luncurkan Rudal Balistik Sejjil (Foto Press TV)
PONTIANAK INFORMASI, Internasional – Iran secara resmi meluncurkan rudal balistik Sejjil dalam serangan pertamanya ke wilayah Israel pada Rabu malam, 18 Juni 2025. Ini merupakan kali pertama rudal Sejjil digunakan dalam pertempuran nyata, menandai eskalasi signifikan dalam konflik yang sudah berlangsung antara kedua negara tersebut.
Rudal Sejjil adalah senjata balistik dua tahap berbahan bakar padat dengan jangkauan sekitar 2.000 kilometer, yang cukup untuk menjangkau seluruh wilayah Israel bahkan hingga Eropa Tenggara. Rudal ini juga membawa hulu ledak seberat hingga 700 kilogram dan dirancang untuk menghindari deteksi serta menembus sistem pertahanan udara Israel seperti Iron Dome dan Arrow.
Dengan kemampuan manuver di semua tahap penerbangan, rudal ini sulit untuk dicegat oleh sistem pertahanan konvensional. Iran menyatakan bahwa rudal ini mampu mencapai Tel Aviv dalam waktu sekitar tujuh menit jika diluncurkan dari wilayah tengah Iran.
Serangan rudal Sejjil ini merupakan bagian dari gelombang ke-12 operasi militer Iran yang disebut “True Promise 3”. Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) mengklaim bahwa serangan tersebut berhasil menembus sistem pertahanan udara Israel dan menghancurkan sejumlah fasilitas vital, termasuk pangkalan udara dan kantor intelijen. Iran juga memperingatkan warga Israel di wilayah pendudukan untuk mengungsi karena serangan rudal akan terus berlangsung.
Sebagai respons, militer Israel melancarkan serangan balasan ke wilayah Iran, menyasar lokasi penyimpanan rudal dan infrastruktur peluncuran di Iran tengah. Serangan ini menandai hari kesembilan saling serang antara kedua negara yang semakin memperburuk ketegangan regional.
Akibat serangan rudal Iran, sejumlah lokasi di Israel, termasuk kota Haifa dan distrik Dan, mengalami kerusakan dan korban luka. Layanan darurat Israel melaporkan setidaknya 23 orang terluka, dengan beberapa mengalami luka serius. Bahkan, seorang wanita di Karmiel meninggal dunia setelah serangan jantung di tempat pengungsian akibat ketegangan serangan tersebut.
Situasi ini juga menarik perhatian dunia internasional, dengan Presiden Rusia Vladimir Putin disebut-sebut bersiap turun tangan sebagai mediator untuk meredakan konflik yang semakin memanas ini. Namun, hingga kini Iran menegaskan tidak akan bernegosiasi mengenai program nuklirnya selama berada di bawah ancaman militer Israel.
Konflik bersenjata antara Iran dan Israel yang melibatkan penggunaan rudal balistik canggih seperti Sejjil ini menandai babak baru dalam ketegangan yang telah berlangsung lama, dengan potensi dampak besar bagi stabilitas kawasan Timur Tengah dan keamanan global.