
Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan. (Dok. Prokopim Pemkab Kubu Raya)
PONTIANAK INFORMASI, LOKAL – Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, menegaskan pentingnya sistem data dalam pengelolaan sumber daya ikan untuk meningkatkan produksi hasil perikanan di Kubu Raya. Peningkatan produksi ini pada akhirnya turut berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi, terkhusus bagi pelaku UMKM.
Pernyataan ini disampaikannya saat ia menyerahkan bantuan kepada 38 kelompok nelayan di wilayah tersebut pada hari Selasa, 19 September 2023, di Hotel Gardenia Kubu Raya.
Wilayah Kubu Raya memiliki posisi strategis sebagai penyangga ibu kota provinsi dan bagian dari Pontianak Metro Area, sehingga memiliki peluang pasar yang besar dan potensi untuk menghasilkan produk-produk perikanan yang berkualitas.
Bupati Muda Mahendrawan menggarisbawahi kompleksitas mata rantai dalam industri perikanan, termasuk perikanan, pengolahan, dan pemasaran. Ia menekankan pentingnya memiliki sistem data yang baik sebagai landasan untuk mengoptimalkan potensi ini. Menurutnya, menyusun data yang akurat dan terukur adalah langkah awal untuk mengembangkan sektor perikanan.
“Nah, ini penting agar kita menyalurkan dan melakukan upaya-upaya penguatan itu pun tepat sasaran. Dan bukan hanya dibantu sekali, tapi juga sekaligus untuk memberi peluang bagaimana bisa mendapatkan bantuan seperti pembiayaan dan dari CSR kalau legalitasnya sudah ada. Termasuk untuk UMKM di sektor perikanan ini,” ujar dia.
Muda Mahendrawan juga menekankan bahwa sistem data yang baik mendukung upaya pemberian bantuan yang tepat sasaran, yang meliputi pembudi daya ikan, nelayan, pengolah, dan pemasar hasil perikanan. Sistem informasi data berbasis geospasial yang dimiliki oleh Kubu Raya dianggap sebagai aset berharga untuk mendukung pembangunan sektor perikanan.
“Karena di situ akan terjamin ketepatan sasaran. Nah, dengan sistem informasi data berbasis geospasial yang kita miliki, semua sistem dan bantuan akan ter-update nantinya. Perikanan ini berkontribusi cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi Kubu Raya yang saat ini tertinggi se-Kalimantan Barat. Kalau data tidak genah, sakit juga untuk bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat,” tambah Muda.
Adapun bantuan diserahkan kepada 38 kelompok nelayan, terdapat 27 kelompok nelayan yang bergerak di bidang perikanan budi daya dan 11 kelompok nelayan perikanan tangkap. Bantuan yang diberikan kepada nelayan budi daya mencakup paket sarana budi daya dan paket pakan ikan, sementara nelayan tangkap menerima paket lengkap perahu bermotor dan paket alat penangkapan ikan.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kubu Raya, Hefmi Rizal, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi hasil perikanan di wilayah tersebut, termasuk perikanan budi daya, perikanan tangkap, pengolahan, dan pemasaran hasil perikanan.
“Program dan kegiatan tersebut diharapkan dapat menanjakkan produksi hasil perikanan dan kegiatan berusaha di sektor kelautan dan perikanan di Kubu Raya, baik pada perikanan budi daya, perikanan tangkap, pengolahan, dan pemasaran hasil-hasil perikanan,” terang Helmi.
Ia juga menyoroti pertumbuhan produksi perikanan yang signifikan di Kubu Raya dari tahun 2019 hingga 2022, serta peningkatan konsumsi ikan setiap tahunnya. Hefmi juga mencatat bahwa produksi perikanan di Kubu Raya terus meningkat dari tahun 2019 hingga 2022. Pada tahun 2022, produksi mencapai 29.822,61 ton, meningkat sebesar 12,17 persen dari tahun sebelumnya. Konsumsi ikan di Kubu Raya juga terus meningkat setiap tahunnya. (yd)